Santri Dan Demokrasi | Web Edukasi - Sanabila.com

Home

Daftar Isi

Instagram

Google+

Facebook

Twitter

Pasang Iklan

Refresh
Loading...

Santri Dan Demokrasi

 

Santri Dan Demokrasi

Santri Dan Demokrasi

Oleh : Iip Patrudin*

Sudah terbayang dalam benak siapapun yang mengenal tentang kehidupan santri pasti langsung menjustifikasi bahwa santri hanya melakukan kegiatan rutinitas pengajian tradisional “kitab kuning”, tidak mengenal istilah pelajaran umum. Pakaian sang santri hanya menggunakan sarung dan baju seadanya bahkan jarang sekali kalau melihat santri memakai celana panjang, bahkan untuk kesehariannya terkesan santri tidak pernah mengenal dunia fashion modern. Terkesan santri tidak pernah tahu soal dunia luar, jangankan mengikuti perpolitikan, terhadap informasinya dunia luar pun seakan acuh untuk mengikutinya, bahkan seolah olah abai terhadap hiruk pikuk soal keduniawian, santri hanya bisa mengaji soal akhirat namun abai akan pendidikan dunia, Begitulah kira-kira gambaran singkat kehidupan santri.

Sekarang Nampaknya gambaran tentang santri sekarang sudah berubah, bahkan sudah pasti akan banyak yang keliru terhadap pandangan santri dulu dengan santri yang sekarang. Dengan semakin terus berkembangnya kemajuan zaman dan ditopang oleh pendidikan dunia semakin maju, pola pendidikan dipesantren pun jauh lebih maju bahkan bisa lebih unggul dari pendidikan modern diluar pondok pesantren. sebut saja pondok pesantren Gontor, di Jawa Timur dan pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang. Penulis menilai dua pondok pesantren ini menjadi ikon pondok pesantren di seluruh wilayah di  Indonesia, Gontor di jadikan rujukan untuk pondok modern sementara Tebu Ireng dijadikan contoh pondok salafi atau tradisional oleh seluruh pondok salafi yang ada di Indonesia. Walaupun perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia sangat pesat, minat orang tua sekarang cenderung lebih tertarik menitipkan anak-anaknya ke pondok pesantren. fenomena ini tentunya tidaklah aneh kendati sebagian warga masyarakat masih memandang sebelah mata terhadap pondok pesantren tetapi berbanding terbalik justru lebih banyak orang tua yang menitipkan anaknya di pondok pesantren.

Dari data yang di lansir oleh Kementrian Agama Republik Indonesia pada tahun 2019 di Provinsi Banten saja jumlah Pondok Pesantren berjumlah 4.579 yang tersebar di 8 kabupaten dan kota dengan rincian di Kabupaten Pandeglang berjumlah 1.168, Kabupaten Lebak 1.593, Kabupaten Tangerang 439, Kabupaten Serang 1.023, Kota Tangerang 114, Kota Cilegon 45, Kota Serang 121 dan Kota Tangerang Selatan 76 pondok pesantren, ini menunjukan bahwa eksistensi pondok pesantren di Provinsi Banten sudah semakin maju dan berkembang. Dengan jumlah santri di setiap kabupaten berjumlah puluhan ribu dan kabupaten pandeglang penymbang jumlah santri terbanyak dengan jumlah santri 61.009 termasuk yang mukim dan tidak mukim sementara jumlah terendah santri ada di Kota Cilegon dengan jumlah santri 4.854. dan pasti di tahun 2021 jumlah nya semakin bertambah.

Sekarang sudah tidak bisa lagi memandang santri dengan sebelah mata, santri zaman milenal sudah mulai masuk kedalam tataran yang lebih luas. Santri harus masuk disemua sektor pemerintahan, agar pembangunan negeri tercinta ini merata, dan santri bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk negera ini. Sejarah mencatat negeri ini merdeka oleh para santri dan ulama yang merebut mati-matian mempertahankan keutuhan NKRI dengan nyawa sebagai taruhannya, santri banyak terlibat dalam memerdekakan negari ini, semangat ini harus tetap diteruskan agar santri dimasa depan tidak lagi hanya berkutat terhadap rutinitas akhirat, tetapi juga harus bisa berkorban untuk negera Indonesia ini.

 "Melihat realitas itu, santri di era milenial tugasnya semakin bertambah. Tidak hanya merawat tradisi dan asik berkutat pada spiritualitas saja. Tetapi  juga harus terpanggil untuk melawan setiap gerakan dan ideologi yang mengoyak dan merobek persatuan NKRI," santri milenial dapat meneladani sikap kiai-kiai pesantren terdahulu dengan berkaca dan belajar bagaimana kegigihan dan keberanian mereka ketika ikut memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Fakta sejarah membuktikan, Relasi santri dengan negara begitu kuat dan senantiasa diwarnai kecintaan sangat mendalam. Karena para kiai menyadari, bahwa Allah SWT telah mendesain sebuah negara yang sering diistilahkan para ahli dengan sebutan zamrud katulistiwa ini, mempunyai kekayaaan alam yang sangat  melimpah, tanah subur dan keindahan panorama yang sangat sedap dipandang mata.

Dengan realitas bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan surganya dunia (Heaven Earth) dan menjadi incaran dari sejumlah pihak serta berusaha ingin menguasai dan menaklukannya, Karena itu mulai sekarang, santri harus bersiap dan turun gunung untuk mengawal jalannya demokratisasi agar tidak melenceng. Sesuai dengan proporsi dan porsinya mendampingi publik merawat kemajemukan yang menjadi kekuatan NKRI.

Santri dan kiprahnya dalam berdemokrasi

Sejarah telah mencatat kontribusi santri dalam perang melawan penjajah merebut kemerdekaan NKRI dan keterlibatan santri dalam menumpas gerakan PKI juga sejarah telah mencatatnya, bahwa santri sampai saat ini tidak tinggal diam, disetiap ranah pelosok negeri ini santri terus memberikan kontribusi terbaiknya, tidak hanya soal sosial, tapi dari sektor apapun sudah melibatkan para santri, sektor ekonomi dan sektor politikpun santri sudah ikut terlibat.

Pada masa orde lama beberapa Santri yang sangat menonjol di era pergerakan nasional ialah KH Abdul Wahid Hasyim (1914-1953). Putra KH Hasyim Asy’ari ini tidak hanya memiliki jiwa organisatoris tinggi, tetapi mampu menyikapi perubahan zaman untuk memperkuat diplomasi dengan pihak penjajah. Dia juga ikut andil dalam merumuskan dasar negara Pancasila. Ia merupakan prototipe produk pesantren yang melampaui zamannya. pemikirannya cemerlang, mempunyai jiwa pemimpin, termasuk ketika harus bersilang pendapat dengan ayahnya sendiri dalam menyikapi perlawanan kultural terhadap penjajah, ini salah satu contoh dan masih banyak lagi santri yang sangat berjasa untuk kemajuan Negeri Indonesia ini.

Di kontes Pemilu tahun 2019 beberapa santri di daerah banyak yang mencalonkan sebagai anggota legislatif baik di tingkatan Pusat DPR RI dan di daerah Provinsi kabupetan dan kota dan tidak sedikit pula yang mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati dan walikota pada saat Pilkada 2020 kemarin Dan bahkan kita tau semuanya wakil presiden terpilih Bapak KH Ma’ruf Amin adalah santri tulen beliau mendampingi Bapak Ir H Joko Widodo menang pada saat Pemilu Presiden 2019 yang lalu, ini sudah membuktikan bahwa santri pada saat ini sudah harus semakin mewarnai untuk pembangunan Negeri Indonsia tercinta ini.

Di momentum hari santri pada tanggal 22 bulan oktokber tahun 2021 ini santri harus lebih fokus lagi tidak hanya soal rutinitas ukhrowi saja tetapi urusan duniawi juga harus tetap dijadikan cita-cita dalam rangka membangun Negara kesatuan Republik Indonesia.

Selamat hari santri, Dari para santri inilah bangsa Indonesia memiliki karakter yang kuat sekaligus mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan. 'Santri Siaga Jiwa Raga'. Tema ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.


IIP Patrudin 

*Penulis adalah Anggota KPU Kota Serang


Written by: sanabila.admin
Sanabila, Updated at: 10/06/2021