Perbedaan Kain Batik dan Kain Tenun | Web Edukasi - Sanabila.com

Home

Daftar Isi

Instagram

Google+

Facebook

Twitter

Pasang Iklan

Refresh
Loading...

Perbedaan Kain Batik dan Kain Tenun

Perbedaan Kain Batik dan Kain Tenun
Perbedaan Kain Batik dan Kain Tenun

Tidak sedikit orang yang mengira bahwa tenun dan batik itu adalah sama. Ya, mereka sulit membedakan kain batik dan kain tenun lantaran hasil jadi keduanya hampir sama.Ternyata, setelah ditelusuri lebih lanjut kain batik dan tenun memiliki banyak sekali perbedaan. Perbedaan tersebut misalnya adalah perbedaan dari cara pembuatan, motif kain, dan lama pembuatan kain itu sendiri.

A. Kain Tenun

Pada artikel sebelumnya kita telah banyak membahas mengenai kain tenun. Kain tenun banyak ditemukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia dan setiap daerah mempunyai kain tenun khasnya sendiri (baca : daerah penghasil tenun). Namun, penyebutan kain tenun disetiap daerah juga berbeda-beda, ada yang menyebutnya dengan kain tenun, kain songket, kain ulos, kain ikat, kain troso, dan lain-lain.

Proses pembuatan kain tenun dikenal dengan istilah 'menenun', yakni menggabungkan benang lungsi dan pakan memanjang dan melintang secara bergantian. Sebelum menenun dilakukan prose 'penghanian', yakni pemasangan benang-benang lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun sesuai lebar kain yang ingin dibuat oleh seniman tenun tersebut.

Kain tenun dibuat dengan proses yang rumit dan cukup panjang. Rata-rata kain tenun yang dibuat secara manual tidak cukup menghabiskan waktu hanya sehari. Bahkan ada beberapa kain tenun yang proses pembuaannya sampai seminggu bahkan sebulan tergantung motif yang ingin dibuat. Karena hal tersebut, biasanya harga kain tenun lebih tinggi dari kain batik.


B. Kain Batik

Kain batik merupakan kain peninggalan yang memiliki corak yang cantik dan sangat bermakna. Kain batik merupakan ciri khas dari Suku Jawa. Kain batik berdasarkan cara pembuatannya terbagi menjadi tiga, yaitu kain batik tulis, kain batik cap, dan kain batik jumputan.
  • Batik tulis : Proses pembuatannya adalah dengan menuliskan cairan malam menggunakan canting ke selembar kain yang masih berwarna polos. 
  • Batik cap : Proses pembuatannya adalah mengecapkan malam dari suatu cetakan motif ke permukaan kain. 
  • Batik jumputan : Proses pembuatannya adalah dengan menjumput atau mengikat selembar kain yang masih berkelir putih yang memakai benang dengan pola tertentu, kemudian dicelupkan ke cairan pewarna.
Biasanya, batik tulis lebih laku dipasaran. Hal tersebut dikarenakan bahwa batik tulis memiliki motif yang tampak jelas, sangat eksklusif dan proses pembuatannya pun lebih lama dari batik jenis lainnya.


Perbedaan Kain Batik dan Kain Tenun

Berdasarkan ulasan diatas, maka kita dapat melihat perbedaan kain batik dan kain tenun. Perbedaanya dapat dilihat dari cara pembuatan, motif kain, pewarnaan, dan lama pembuatan kain itu sendiri

a. Cara Pembuatan

Kain tenun dibuat dengan cara menggabungkan benang lungsi dan pakan memanjang dan melintang secara bergantian dengan menggunakan alat tenun (baca : Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)). Proses penggabungan benang tersebut nantinya akan membentuk motif yang diinginkan.

Kain batik dibuat dengan menggunakan kain mori yang diberi motif terlebih dahulu sebagai bahan dasarnya. Kain mori tersebut kemudian diberi pola yang dipertebal dengan menggunakan canting yang diisi malam. Setelah selesai diberi pola menggunakan canting, kain mori tersebut dicelup kedalam malam dan didiamkan sehari sebelum kemudian diangkat dan dijemur dibawah sinar matahari untuk dikeringkan.

b. Motif Kain

Motif kain tenun lebih variatif daripada kain batik. Tenun yang dihasilkan di satu daerah umumnya akan berbeda dengan motif kain tenun yang dihasilkan didaerah lain (baca : motif kain tenun).

Pada motif batik, antara satu motif dengan motif lainnya dari berbagai daerah memang berbeda. Namun, setalah di perhatikan lebih lanjut ternyata ada kemiripan yang ditunjukkan antara batik-batik tersebut.

c. Pewarnaan

Kain tenun dapat menghasilkan pencampuran warna kain yang sangat beragam, sedangkan kain batik umumnya hanya menggunakan percampuran 2-3 warna dengan 1 warna sebagai warna dasarnya.

d. Lama Pembuatan

Kain tenun umumnya memiliki waktu pembuatan yang lebih lama daripada kain batik. Kain tenun dibuat secara manual dengan menggunakan alat tradisional. Pembuatannya pun memerlukan ketelitian yang tinggi untuk setiap penggabungan warna benang.

Untuk kain batik, pada saat ini sudah ada teknologi cap, sehingga kain batik pun semakin mudah dibuat. Lama pengerjaaan kain batik dan kain tenun umumnya akan berpengaruh terhadap harga, dimana harga tenun biasanya lebih mahal dibandingkan batik biasa.


Jika Anda ingin melihat berbagai macam tenun dan batik, Anda bisa berkunjung ke toko kami di Toko kain Tenun dan Batik Indonesia

Toko kain tenun Nusantara
Written by: Unknown
Sanabila, Updated at: 2/09/2016