Organizing Of Emergency Response | Web Edukasi - Sanabila.com

Home

Daftar Isi

Instagram

Google+

Facebook

Twitter

Pasang Iklan

Refresh
Loading...

Organizing Of Emergency Response

Organizing Of Emergency Response


Organizing Of Emergency ResponseKali Ini sanabila.com akan membahas tentang salah satu bagian dari penilaian resiko (risk assestment) yang terdapat pada Management and Human Element suatu peusahaan atau pabrik, yaitu : Organizing Of Emergency Response yang termasuk kedalam bagian Emergency Response Team & Plan.

Management dan human elemen adalah salah satu unsur penilaian resiko yang berkaitan dengan managemen pengelolaan resiko dan kebiasaan orang/karyawan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan terjadinya resiko atau meringankan terjadinya resiko.

Sedangkan Emergency Response Team & Plan merupakan salah satu bagian atau contoh dari Management dan human elemen. Secara umum Emergency Response Team & Plan adalah salah satu unsur atau bagian yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki resiko kebakaran cukup besar, Emergency Response Team & Plan mencakup rencana dan team yang dibuat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian jika terjadi kebakaran atau musibah lainnya.

Secara umum struktur team tanggap darurat (Organizing Of Emergency Response), meliputi semua personel yang terlibat di setiap departemen yang ada di perusahaan. Pembentukan organisasi tanggap darurat, harus mencerminkan kebijakan dari manajemen puncak dengan menjalin kerjasama seluruh pihak, tanpa terkecuali peranan pemerintah setempat guna mendukung tercapainya sistem tanggap darurat dan team penanggulangan keadaan darurat yang terstruktur dan terprogram jelas (Permenaker No.Per-05/MEN/1996).

Team tanggap darurat, terdiri dari beberapa kelompok satuan team penannggulangan dan pengendalian bahaya. Masing-masing personel mempunyai kapasitas peran khusus, diantaranya adalah team pemadaman kebakaran, team evakuasi, team medis, team lingkungan serta team keamanan.

Tanggung jawab dan peran setiap personel, dalam mengambil bagian pada saat terjadi keadaan darurat merupakan salah satu bentuk kepedulian dan  kerjasama aktif di semua lini jajaran perusahaan (Sahab, 1995). Pencapaian kinerja ini tercermin dari berhasil tidaknya manajemen perusahaan didalam mengkomunikasikan dan mengkoordinasi setiap elemen keanggotaan team.

Pola pendekatan sistem tanggap darurat dapat dinilai dari sudut peninjauan, terhadap maksud dan tujuan yang diambil dari beberapa aspek penting. Menurut Robert Kelly (1998) menyatakan bahwa aspek dasar dalam
Emergency Response Team & Plan adalah:
  1. Menciptakan dan meningkatkan kepedulian setiap elemen, tenaga kerja, masyarakat sekitar terhadap segala kemungkinan bahaya pada saat proses produksi berlangsung, penanganan dan pemakaian bahan berbahaya dan manajemen langkah awal yang diambil oleh pihak perusahaan terkait untuk melindungi setiap tenaga kerja, asset perusahaan dan juga masyarakat sekitar.
  2. Mengembangkan suatu rencana penanggulangan keadaan darurat dengan tetap melibatkan seluruh masyarakat, apabila keadaan bahaya darurat mengancam keselamatan terjadi, dengan berdasarkan pada informasi terkait. 
Selain aspek dasar diatas, maksud dan tujuan sistem tanggap darurat secara garis besar adalah (Astra Green Company, 2002):

Aspek kemanusiaan
  1. Mencegah dan meminimalisir jatuhnya korban manusia.
  2. Menyelamatkan jiwa atau melindungi karyawan atau orang yang berada disekitar terjadinya kejadian tersebut.
  3. Memindahkan atau mengamankan sumber daya manusia atau asset ketempat yang lebih aman.
  4. Memberikan pertolongan pengobatan kepada korban-korban yang terluka.
  5. Aspek pencegahan kerugian
  6. Meminimalisir kerugian terhadap asset-asset perusahaan dan lingkungan sekitar.
  7. Mencegah menjalarnya keadaan darurat.
  8. Meminimalisir bahaya yang timbul akibat keadaan darurat tersebut, dan lain-lain.
Aspek komersial
  1. Menjamin kelangsungan operasional perusahaan agar kegiatan bisnis dan produksi tidak terhenti.
  2. Memberikan informasi kepada seluruh penghuni gedung tentang bahaya industri dan cara – cara penanggulangannya.
Sasaran Pokok
 
Menurut British Standard Institution (1992) dalam Krakatau Steel (1993) menyatakan bahwa sasaran pokok program Emergency Response Team & Plan adalah:
  1. Meningkatkan suatu konsep dasar untuk mengatasi keadaan darurat di sector industri dengan matang dan komprehensif.
  2. Mengidentifikasi untuk melaporkan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam mengatasi suatu keadaan darurat.
  3. Memastikan adanya suatu tim keadaan tanggap darurat yang lengkap dengan semua sarananya.
  4. Sebagai sarana masukan dalam pengambilan keputusan oleh Top Manajemen perusahaan.
Daftar Pustaka 

  • PT. Krakatau Steel. 1993. Pelatihan dan Training K3 Industri. Cilegon: PT. Krakatau Steel.
  • Astra Green Company. 2002. Pedoman Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja, Jakarta.
  • Robert B.Kelly. 1998. Industrial Emergency Preparedness. New York: Van Nostrand Nost Reinhold.
  • Permenaker No. PER 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 2007. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Depnakertrans RI.
  • Syukri Sahab . 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Bina Sumber Daya Manusia.
Written by: sanabila.admin
Sanabila, Updated at: 10/10/2015