Manual Fire Alarm (Alarm Kebakaran) | Web Edukasi - Sanabila.com

Home

Daftar Isi

Instagram

Google+

Facebook

Twitter

Pasang Iklan

Refresh
Loading...

Manual Fire Alarm (Alarm Kebakaran)

Manual Fire Alarm (Alarm Kebakaran)

Pada kesempatan kali ini sanabila.com akan membahas tentang salah satu unsur yang digunakan untuk menilai sebuah resiko yang dilakukan oleh perusahaan asuransi umum yaitu Manual Fire Alarm (Alarm Kebakaran). Manual Fire Alarm (Alarm Kebakaran) merupakan bagian dari Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) yang merupakan salah satu cara atau metode pengendalian kebakaran yang terjadi pada sutu bangunan, pabrik, hotel, dll. Active Fire Protection (Alat pengendalian Api) terdiri dari alat-alat yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kebakaran dan memadamkan api.

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Alarm berfungsi untuk memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi.

Dalam perencanaan sistem alarm ini berhubungan langsung dengan sistem deteksi dan Indoor Hydrant Box (IHB). Penggunaan sistem alarm sangat membantu karena sebagai pemberi peringatan dini terhadap bahaya kebakaran.
Selain itu penggunaan panel kontrol deteksi dan alarm sangatlah penting untuk mendukung sistem deteksi dan alarm bekerja dengan baik. Berdasarkan SNI 03-3985-2000, bahwa:
  1. Panel kontrol deteksi dan alarm kebakaran dapat terdiri dari suatu panel kontrol atau suatu panel kontrol dengan satu atau beberapa panel bantu,
  2. Panel kontrol harus bisa menunjukkan asal lokasi kebakaran,
  3. Panel kontrol harus mampu membantu kerja detektor dan alarm kebakaran serta komponennya secara keseluruhan, dan
  4. Panel kontrol harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan, sehingga operator dapat mengetahui kondisi instalasi pada saat normal maupun pada saat terdapat gangguan.
Untuk sistem deteksi dan alarm terdapat tiga sistem yaitu non addressable system, semi addreseble system, dan full addreseble system.

contoh :
Written by: sanabila.admin
Sanabila, Updated at: 9/07/2015