Pengertian dan Contoh dari Risk Evaluation/Analysis (Evaluasi/Analisa Resiko) | Web Edukasi - Sanabila.com

Home

Daftar Isi

Instagram

Google+

Facebook

Twitter

Pasang Iklan

Refresh
Loading...

Pengertian dan Contoh dari Risk Evaluation/Analysis (Evaluasi/Analisa Resiko)

Pengertian dan Contoh dari  Risk Evaluation/Analysis 
(Evaluasi/Analisa Resiko)


Pengertian dan Contoh dari  Risk Evaluation/Analysis (Evaluasi/Analisa Resiko).Setelah melakukan identifikasi terhadap resiko apa saja yang akan terjadi dan dapat menimbulkan kerugian. Tahap kedua adalah melakukan evaluasi/anailis terhadap resiko-resiko tersebut. Ada dua cara yaitu :

Analisa kualitatif
Yaitu analisa yang dilakukan secara fisik terhadap potensi resiko yang ada tanpa memperhatikan nilai kerugian secara financial yang akan terjadi.
Contohnya : dengan melihat dan membuat bagan-bagan atau chart yang dapat dievaluasi secara kualitatif terhadap efek terjadinya suatu peristiwa.

Analisa kuantitatif
Analisa secara financial terhadap akibat yang ditimbulkan oleh kerugian yang terjadi. Evaluasi ini menggunakan data statistik jika data yang digunakan cukup.
Dua faktor yang dianalisa adalah :
1.   Frekuensi terjadinya kerugian (Frequency)
2.   Tingkat besarnya kerugian (Saverity)
Tingkatan Frekuensi Risiko

Kemungkinan sering terjadi
:
Most Probable
Kemungkinan ada terjadi
:
Probable
Kemungkinan kadang kala terjadi  
:
Fair
Kemungkinan kecil terjadi
:
Slight
Kemungkinan tidak terjadi
:
Improbable

Tingkat Besarnya kerugian

Tingkatan Kerugian
Dampak yang ditimbulkan
Bencana (Catastrophe)
:
Sangat mempengaruhi kesinambungan atau kehidupan seseorang atau perusahaan.
Tinggi (High)
:
Sangat mempengaruhi pencapaian tujuan seseorang atau perusahaan.
Sedang (Medium)
:
Kerusakan menimbulkan masalah dalam jangka waktu tertentu.
Rendah (Low)
:
Kerusakan hanya menimbulkan masalah kecil bagi seseorang atau perusahaan.
Dapat diabaikan (Negligible)
:
Tidak berpengaruh pada kegiatan atau pendapatan seseorang atau perusahaan.

Hubungan antara tingkat keseringan (frequency) dengan tingkat besarnya kerugian (severity) dalam ilmu asuransi, menyatakan bahwa :
  • Pada frekuensi kejadian tinggi, maka biasanya memiliki nilai kerugian rendah.
  • Pada frekuensi kejadian rendah, maka biasanya memiliki nilai kerugian tinggi.
Jadi, dapat dilihat bahwa hubungan antara frekuensi dengan nilai kerugian yang ditimbulkan adalah hubungan terbalik.
Contoh :
Low Frequency – high saverity

  1. Jatuhnya pesawat penumpang.
  2. Tenggelamnya kapal di laut.
  3. Terbakarnya pabrik.
High Frequency – low saverity
Written by: sanabila.admin
Sanabila, Updated at: 5/15/2015